Rabu, 19 Desember 2007

ABC SWEET LIMITED

Studi kasus ini terjadi dalam satu departemen di sebuah pabrik permen di Utara Jawa Tengah, yang mengalami masalah kritis. Perusahaan ini bernama ABC Sweet Ltd. Departemen yang memproduksi dan mengepak, selanjutnya disebut MM adalah system dalam tingkatan produksi. Departemen ini dikelola dalam daerah yang saling berdekatan antara produksi dan pengepakan. Tugas paling kritis terjadi awal di proses, yang meliputi memasak dan mendesain campuran produk berbeda. Semua tugas sangat saling tergantung seperti bahwa semua performance seseorang mempengaruhi kemudahan orang berikutnya sehingga dapat sukses mencapai bagian proses dari produksinya.

Permasalahan di MM mempelihatkan adanya perputaran tenaga kerja yang lebih tinggi, enam manajer baru dalam delapan tahun, produksi yang secara konsisten jatuh di bawah target studi kerja standard, dan sisa yang banyak. Departemen ini dikenal yang terburuk di pabrik, dan permasalahannya dengan berbagai cara ditandai dalam kaitan dengan “attitude”, “climate” dan “atmosphere”. Lebih dari itu, karyawan mempunyai sedikit tanggung-jawab pengambilan keputusan, kepuasan kerja rendah, motivasi rendah dan menerima informasi sedikit atas performa mereka. Sehingga ada masalah hubungan antar pribadi antara karyawan di dalam produksi dan ruang pengepakan, antara kedua supervisor, dan juga di antara operator, dan sejumlah ketidakpuasan yang berkaitan dengan ukuran pembayaran dan penilaian.

Di MM ini tipenya berarti bahwa, manakala mereka sibuk, karyawan tak mahir membuat banyak membantu, sedangkan manakala permintaan karyawan MM rendah mereka ditransfer ke departemen lain di mana mereka pada umumnya diberi pekerjaan buruk. Kedua solusi ini tidak disukai karyawan MM.

Karyawan, supervisor, manager mengetahui bahwa banyak yang salah di MM. Bagaimanapun, tidak ada pandangan berkaitan penyebab dan apa yang sebaiknya dilaksanakan untuk membuat improvements. Sehingga manajer departemen menginginkan untuk mengenalkan seorang supervisor senior untuk menangani konflik antara supervisor bagian produksi dan supervisor bagian packing, juga mendukung meningkatkan produksi. Manajer pabrik berpikir cara kerja yang di organisir dan diatur jadi di inti dari berbagai kesulitan

Tidak ada komentar: