Rabu, 19 Desember 2007

Kuliah Perdana>> Revolusi Paradigma Pembelajaran Perguruan Tinggi : Dari Penguliahan ke Pembelajaran

Kondisi budaya belajar mengajar di perguruan tinggi yang tidak kondusif untuk menciptakan suasana akademik, profesional dan ilmiah, saya rasakan selama menjadi mahasiswa dalam menempuh kesarjanaan. Kondisi belajar mengajar di perguruan tinggi sampai saat ini belum mengubah wawasan dan perilaku secara nyata. Gejala yang sering dirasakan adalah lebih merupakan kebutuhan sosial, bukan sebagai kebutuhan untuk pengembangan dan pematangan diri. Kesalahan persepsi seperti ini menghasilkan suatu sikap dan semangat belajar yang jauh dari harapan.

Makalah tersebut bisa meluruskan persepsi dan pemahaman tentang arti kuliah dan belajar di perguruan tinggi. Sehingga untuk kuliah sekarang ini akan dilakukan perubahan belajar yang cukup radikal. Dengan menetapkan konsep diri dan tidak terpengaruh oleh praktik belajar yang menyimpang. Kuliah merupakan kegiatan untuk penguatan pemahaman terhadap materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan balajar mandiri. Sehingga saya akan menyiapkan diri sebelumnya, sehingga tingkat pemahaman akan meningkat dengan cukup pesat karena penjelasan dosen akan memperkuat apa yang sudah dipahami. Dengan revolusi paradigma ini, tujuan saya sekarang dalam bentuk career plan bahkan life plan jelas dan konkret.

Belajar di perguruan tinggi untuk kelas baru ini, dituntut tidak hanya mempunyai keterampilan teknis tetapi juga mempunyai daya dan kerangka piker/nalar serta sikap mental, kepribadian dan kearifan tertentu sehingga mereka mempunyai wawasan yang luas. Dan juga dituntut mempunyai ciri-ciri manusia arif yang mempunyai pengetahuan yang luas (to be learned), kecerdikan (smartness), akal sehat (common sense), tlikan (insight), sikap hati-hati (prudence, discrete), pemahaman terhadap norma-norma kebenaran, dan kemampuan mencerna pengalaman hidup. Setelah membaca makalah ini, kemampuan berbahasa atau komunikasi yang saya rasakan kurang, bisa menyadari akan pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan yang mutlak untuk kegiatan yang ilmiah.

Tidak ada komentar: