Rabu, 19 Desember 2007

HOW TECHNOLOGY-DRIVEN BUSINESS STRATEGY CAN SPUR INNOVATION AND GROWTH

Selama ini, pebisnis beranggapan bahwa teknologi adalah factor utama untuk mencapai kesuksesan atau memenangi persaingan, dengan penyusunan strategi yang technology minded. Tetapi sekarang sebuah strategy harus berada pada titik pertemuan antara wawasan pasar dan penguasaan teknologi, menjadikan teknologi sebagai input untuk menyusun sebuah strategi yang didasarkan kepada wawasan pasar. Sehingga diperoleh sebuah strategi yang memiliki perbedaan secara mendasar, pendekatan ini dikenal sebagai “technology-driven business strategy”.

Saat ini dan masa yang akan datang teknologi ini memiliki beberapa implikasi penting.

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun strategi bisnis

2. Membuat terobosan baru dengan teknologi yang dikuasai

3. Perpaduan antara teknologi yang dikuasai dan wawasan pasar menghasilkan sebuah inovasi yang akan sangat bermanfaat bagi usaha kecil.

4. Penguasaan teknologi dapat memberikan keunggulan dalam hal kecepatan menghadapi perubahan teknologi dan mengurangi resiko bisnis.

Technology-driven strategy dapat melahirkan inovasi baru dengan cara menerapkan satu atau lebih dari 3 cara, yaitu:

1. Change the basis of competition, melihat dimensi baru / melihat kebutuhan pasar yang belum terungkap atau menggeser dasar persaingan.

2. Broke the rules of scale, memperoleh keuntungan pada skala usaha yang kecil atau mencapai keunggulan skala dimana tidak terdapat perusahaan lain.

3. Introduced totally new business models, terus mencari alternative model bisnis baru dengan memenfaatkan teknologi yang dikuasai.

Yang perlu diingat bahwa inovasi itu harus merupakan hasil dari wawasan pasar dan teknologi know-how, bukan sekedar penciptaan teknologi-teknologi baru.

Beberapa prinsip umum yang harus diperhatikan ketika ingin menerapkan technology-driven strategy innovators untuk menyusun strategi bisnis, atau menghasilkan inovasi antara lain.

1. Consider technology a core input,

2. Revisit strategy and technology context regularly

3. Uniquely manage emerging business opportunities

4. plan for disruptions

5. manage for today’s and tomorrow’s context

6. focus technology on the customers’ priorities

perbedaan mendasar dalam hal prinsip bahwa pengembangan strategi tradisional dengan pendekatan pada hasil, mengesampingkan persoalan implementasi teknologi berperan sebagai katalis pada tahap awal perancanaan strategi berpadu dengan wawasan pasar untuk menghasilkan ide-ide yang benar-benar inovatif.

Pada pendekatan tradisional, strategi perencanaan lebih menitik beratkan pada penganalisisan apa yang perlu diketahui tentang persaingan pemasok, dan pembeli yang dituju. Sedangkan pada pendekatan pasar/technology-driven bergeser mencakup eksplorasi hal-hal yang baru barang dan jasa yang belum ada melahirkan sekmen pasar yang belum dilihat oleh yang lain. Kemampuan operasional yang baru yang merubah sifat persaingan.

Technology-driven memberikan keunggulan khusus, kecepatan dalam menyikapi pasar dan mengurangi resiko dari teknologi yang usang; menyediakan peringatan awal tentang hal-hal yang berpotenesi mengganggu bisnis; memangkas jalur birokrasi dari proses perencanaan yang seringkali menghalangi inovasi terutama pada perusahaan-perusahaan yang besar; mengakomodasi peningkatan kecepatan dan kompleksitas bisnis, yang tidak mungkin dikelola dengan cara tradisional.

Perusahaan yang secara cepat mengenali potensi dalam kerangka pendekatan yang kita sebut technology-driven business strategy dan mempelajari prinsip-prinsip dasarnya dapat mengatur langkah inovasi dalam industri mereka menuju rencana kompetitif.

Tidak ada komentar: